
Judul Buku: Keluarga Sebagai Lingkungan Edukasi Antikorupsi Penulis: Pdt. Dr. Djoys Anneke Rantung, M.Th. Editor: Indri Jatmoko, S.Si., MM ISBN: 978-623-7256-54-0 Penerbit: UKI Press Tahun Terbit: 2020
Gambaran Umum Buku:
Buku ini membahas peran strategis keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui edukasi antikorupsi. Penulis berargumen bahwa keluarga adalah garda terdepan dalam memerangi korupsi dengan menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual, khususnya dalam konteks Pendidikan Agama Kristen (PAK). Buku ini menekankan pentingnya pendidikan holistik dalam keluarga yang mencakup aspek moralitas dan spiritualitas yang mengutamakan kejujuran, keadilan, dan solidaritas.
Struktur Buku:
Buku ini tersusun dalam beberapa bab, diawali dengan pendahuluan yang menguraikan korupsi sebagai tantangan bagi PAK di keluarga dan tanggung jawab edukasi antikorupsi. Selanjutnya, buku ini membahas pemahaman mendalam tentang korupsi, termasuk pengertian, faktor penyebab, jenis-jenis, dan dampak masifnya. Bagian berikutnya mengulas Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga, meliputi pengertian, maksud, tujuan, dan hakikat PAK keluarga dalam pandangan Alkitab. Bab-bab akhir memfokuskan pada peran keluarga Kristen sebagai lingkungan edukasi antikorupsi, pembangunan karakter Kristiani, peran orang tua sebagai teladan, perilaku dan nilai-nilai Kristiani antikorupsi, serta strategi tindakan antikorupsi. Buku ini diakhiri dengan penutup yang berisi refleksi teologis.
Pokok-Pokok Penting:
- Keluarga memiliki peranan strategis dalam perkembangan masyarakat dan negara. Â
- Korupsi bukan hanya domain pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat, terutama keluarga. Â
- PAK Keluarga memiliki tanggung jawab langsung terhadap permasalahan korupsi dengan memperlengkapi anggota keluarga dengan moralitas dan spiritualitas antikorupsi. Â
- Buku ini mengaitkan nilai-nilai Kristiani, seperti kasih, kejujuran, keadilan, keugaharian, kerelaan berbagi, dan rela berkorban, sebagai fondasi dalam membentuk perilaku antikorupsi. Â
- Orang tua memiliki peran penting sebagai teladan (role model) dalam pembentukan karakter Kristiani dan penanaman nilai-nilai antikorupsi dalam keluarga. Â
- Strategi pemberantasan korupsi dapat dilakukan melalui pendekatan budaya, dimulai dari keluarga dan pendidikan dasar. Â
- Akar korupsi secara teologis dipahami sebagai keserakahan (pleonexia) yang dikecam oleh Alkitab. Â
Target Pembaca:
Buku ini ditujukan sebagai rujukan dan referensi bagi berbagai kalangan, termasuk aktivis, gereja, lembaga pendidikan, mahasiswa, dan masyarakat umum yang peduli terhadap pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga dalam mengatasi persoalan korupsi.
Ulasan Kritis:
Buku ini secara komprehensif mengelaborasi peran vital keluarga dalam edukasi antikorupsi dari perspektif Pendidikan Agama Kristen. Penulis berhasil menghubungkan nilai-nilai spiritual dan moral Kristiani dengan prinsip-prinsip antikorupsi. Struktur buku yang runtut, dimulai dari pemahaman korupsi hingga strategi antikorupsi berbasis keluarga, memudahkan pembaca dalam memahami alur pemikiran penulis. Penekanan pada peran orang tua sebagai teladan menjadi poin kuat dalam argumen buku ini.
Meskipun buku ini berfokus pada konteks Pendidikan Agama Kristen, konsep dan nilai-nilai yang dibahas mengenai pentingnya moralitas, kejujuran, dan peran keluarga dalam membentuk karakter juga relevan dan dapat menjadi inspirasi bagi berbagai kalangan dan latar belakang agama. Pembahasan mengenai dampak masif korupsi memberikan gambaran jelas tentang urgensi upaya antikorupsi yang dimulai dari lingkungan terkecil.
Secara keseluruhan, buku ini memberikan kontribusi penting dalam literatur mengenai edukasi antikorupsi, khususnya dari sudut pandang teologis dan peran institusi keluarga serta gereja.
Semoga resensi ini bermanfaat!